Langsung ke konten utama

Unggulan

Pemerintah memungut pajak penghasilan sebesar 15 %. 2. Rudi meminang Halimah Minggu lalu. 3. Kakek menceritakan pengalamannya di Medan perang. 4. Ayahnya pegawai teladan di kantornya. 5. Saya terbangun ketika ibu membuka pintu kamarku. - Tentukan fungsi, kategori, dan peran kata atau frase yang terdapat dalam kalimat di atas. - Berapakah jumlah kata dan frase dalam tiap kalimat di atas. - Termasuk jenis kalimat apakah kalimat-kalimat di atas? (dilihat berdasarkan kriteria dan sudut pandang pembentukan kalimat)

  1.     Pemerintah memungut pajak penghasilan sebesar 15 %. 2.     Rudi meminang Halimah Minggu lalu. 3.     Kakek menceritakan   pengalamannya di Medan perang. 4.     Ayahnya pegawai teladan di kantornya. 5.     Saya terbangun ketika ibu membuka pintu kamarku. -       Tentukan fungsi, kategori, dan peran kata atau frase   yang terdapat   dalam kalimat di atas. -       Berapakah jumlah kata dan frase dalam tiap kalimat di atas. -       Termasuk jenis kalimat apakah kalimat-kalimat di atas? (dilihat berdasarkan kriteria   dan sudut pandang pembentukan kalimat) 1.        Pemerintah memungut pajak penghasilan sebesar 15% ·          Tentukan fungsi, kategori, dan peran kata atau frase   yang terdapat   dalam kalimat di at...

Indonesia adalah negara yang majemuk. Dari segi sosial Indonesia adalah negara yang terdiri atas berbagai macam suku, agama, ras yang berbeda-beda. Salah satu yang hingga kini masih menjadi persoalan adalah persoalan intoleransi beragama. Dalam beberapa kasus, perilaku intoleransi yang dilakukan oleh masyarakat masih saja terjadi. Menurut pendapat Anda, mengapa perilaku intoleransi ini bisa terjadi? Lalu, apa gagasan yang bisa Anda sumbangkan untuk mengatasi persoalan intoleransi ini?

Indonesia adalah negara yang majemuk. Dari segi sosial Indonesia adalah negara yang terdiri atas berbagai macam suku, agama, ras yang berbeda-beda. Salah satu yang hingga kini masih menjadi persoalan adalah persoalan intoleransi beragama. Dalam beberapa kasus, perilaku intoleransi yang dilakukan oleh masyarakat masih saja terjadi.


Menurut pendapat Anda, mengapa perilaku intoleransi ini bisa terjadi? Lalu, apa gagasan yang bisa Anda sumbangkan untuk mengatasi persoalan intoleransi ini?


jawaban: 


1. menurut pendapat saya karena -kurangnya pemahaman seputar agama dan kepercayaan, sehingga tidak menghargai keyakinan orang lain.

-kebijakan dan tindakan pemerintah yang kurang mendukung keragaman misalnya, Diskriminasi terhadap minoritas, Atau Kebijakan

yang hanya menguntungkan kelompok mayoritas

-pengaruh media sosial dapat memperkuat sikap intoleransi dengan menyebarkan berita hoax dan memojokan kelompok tertentu.

terus media dan sosial juga dapat menjadi ajang bagi kelompok-kelompok intoleran untuk mengembangkan pemikiran dan aksi mereka.


Untuk mengatasi perilaku intoleransi, diperlukan upaya dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan lembaga pendidikan. Pemerintah perlu mengambil tindakan yang tepat untuk memperkuat toleransi dan mempromosikan keragaman. Masyarakat juga perlu terlibat aktif dalam memperkuat toleransi dan menghargai keragaman.

Sedangkan lembaga pendidikan dapat memainkan peran penting dalam meningkatkan pemahaman tentang agama dan kepercayaan serta kesadaran tentang pentingnya keragaman.


2. Salah satu contoh kasus intoleransi beragama yang terjadi adalah penyerangan terhadap rumah ibadah. Menurut laporan dari Komnas HAM (Komisi Nasional Hak Asasi Manusia), sejak tahun 2007 hingga 2019, tercatat ada 1.689 kasus penyerangan terhadap rumah ibadah yang terjadi di Indonesia.

Terkait dengan dasar hukum yang berlaku, Pasal 28E Ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945 menyatakan bahwa "Setiap orang berhak atas kebebasan menyatakan pendapat, mengeluarkan pikiran dengan lisan, tulisan, atau dengan cara lain, serta berhak untuk memilih agama dan beribadat menurut agamanya." Selain itu, dalam Pasal 29 Ayat (2) UUD 1945 juga menyebutkan bahwa "Negara menjamin kemerdekaan setiap penduduk untuk memeluk agamanya masing-masing dan untuk beribadat menurut agamanya dan kepercayaannya itu."

Namun, dalam prakteknya, masih terjadi tindakan intoleransi yang bertentangan dengan prinsip-prinsip tersebut. Hal ini disebabkan oleh berbagai faktor seperti kurangnya pemahaman dan penghormatan terhadap perbedaan agama, fanatisme agama yang berlebihan, dan pengaruh politik serta media yang seringkali memicu polarisasi masyarakat.

Untuk mengatasi persoalan intoleransi beragama, pemerintah telah melakukan berbagai upaya seperti memberikan pendidikan keagamaan yang inklusif dan menggalakkan dialog antaragama. Selain itu, pemerintah juga telah menerbitkan berbagai regulasi terkait perlindungan kebebasan beragama dan pencegahan intoleransi, seperti Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Perlindungan Umat Beragama.


Referensi:

- Komisi Nasional Hak Asasi Manusia. (2019). Laporan Tahunan Komnas HAM 2019: Mewujudkan Indonesia yang Menjamin Hak Asasi      Manusia dan Mencegah Pelanggarannya. Jakarta: Komnas HAM.

- Undang-Undang Dasar 1945.

- Undang-Undang Nomor 8 Tahun 2019 tentang Perlindungan Umat Beragama.



Komentar

Postingan Populer