Langsung ke konten utama

Unggulan

Pemerintah memungut pajak penghasilan sebesar 15 %. 2. Rudi meminang Halimah Minggu lalu. 3. Kakek menceritakan pengalamannya di Medan perang. 4. Ayahnya pegawai teladan di kantornya. 5. Saya terbangun ketika ibu membuka pintu kamarku. - Tentukan fungsi, kategori, dan peran kata atau frase yang terdapat dalam kalimat di atas. - Berapakah jumlah kata dan frase dalam tiap kalimat di atas. - Termasuk jenis kalimat apakah kalimat-kalimat di atas? (dilihat berdasarkan kriteria dan sudut pandang pembentukan kalimat)

  1.     Pemerintah memungut pajak penghasilan sebesar 15 %. 2.     Rudi meminang Halimah Minggu lalu. 3.     Kakek menceritakan   pengalamannya di Medan perang. 4.     Ayahnya pegawai teladan di kantornya. 5.     Saya terbangun ketika ibu membuka pintu kamarku. -       Tentukan fungsi, kategori, dan peran kata atau frase   yang terdapat   dalam kalimat di atas. -       Berapakah jumlah kata dan frase dalam tiap kalimat di atas. -       Termasuk jenis kalimat apakah kalimat-kalimat di atas? (dilihat berdasarkan kriteria   dan sudut pandang pembentukan kalimat) 1.        Pemerintah memungut pajak penghasilan sebesar 15% ·          Tentukan fungsi, kategori, dan peran kata atau frase   yang terdapat   dalam kalimat di at...

Coba Anda diskusikan terkait fenomena tersebut dengan menggunakan pendekatan geografi yang tepat.....?

Jumlah penduduk Kota Jakarta senantiasa mengalami kenaikan dari tahun ke tahun. Kondisi ini menyebabkan berbagai permasalahan diantaranya permukiman kumuh, polusi udara, hingga kemacetan lalu lintas, dan lain sebagainya. Coba Anda diskusikan terkait fenomena tersebut dengan menggunakan pendekatan geografi yang tepat.....?

Jawaban : 

Kenaikan penduduk di Jakarta membawa berbagai dampak, baik positif maupun negatif. Dampak positifnya, antara lain:


1. Meningkatnya aktivitas ekonomi dan perdagangan: Jakarta menjadi pusat ekonomi dan perdagangan nasional, dengan banyak peluang kerja dan usaha.

2. Keberagaman budaya: Jakarta menjadi melting pot budaya dari berbagai daerah di Indonesia, sehingga memperkaya keragaman budaya bangsa.

3. Akses terhadap layanan publik: Penduduk Jakarta memiliki akses terhadap berbagai layanan publik, seperti pendidikan, kesehatan, dan transportasi.


Namun, kenaikan penduduk juga membawa dampak negatif, seperti:

1. Permukiman kumuh: Pertumbuhan penduduk yang tidak terkendali menyebabkan munculnya permukiman kumuh yang tidak layak huni.

2. Polusi udara: Aktivitas manusia yang padat menghasilkan emisi gas buang dan polusi udara yang tinggi.

3. Kemacetan lalu lintas: Infrastruktur transportasi tidak mampu menampung jumlah kendaraan yang terus meningkat.

4. Banjir: Sistem drainase yang tidak memadai dan alih fungsi lahan menyebabkan Jakarta rawan banjir.

5. Sampah: Produksi sampah yang tinggi dan pengelolaan sampah yang tidak optimal menjadi masalah serius.


Solusi Geografis:

Untuk mengatasi berbagai permasalahan akibat kenaikan penduduk di Jakarta, diperlukan solusi yang berbasis geografi, seperti:

1. Perencanaan tata ruang yang berkelanjutan:

Membatasi perluasan wilayah perkotaan dan mengarahkan pertumbuhan penduduk ke daerah penyangga.

Mengembangkan ruang terbuka hijau dan sistem drainase yang memadai.

Membangun infrastruktur yang ramah lingkungan dan berkelanjutan.

2. Pengelolaan sampah yang terpadu:

Meningkatkan edukasi masyarakat tentang pemilahan dan pengolahan sampah.

Membangun sistem daur ulang dan pengolahan sampah yang efektif.

3. Pengembangan transportasi publik yang terintegrasi:

Meningkatkan kualitas dan jangkauan layanan transportasi publik.

Mendorong penggunaan transportasi ramah lingkungan, seperti sepeda dan kendaraan listrik.

4. Penegakan hukum yang tegas:

Menindak tegas pelanggaran tata ruang dan pencemaran lingkungan.

Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga kelestarian lingkungan.

Jadi kesimpulan kenaikan penduduk di Jakarta adalah fenomena kompleks dengan berbagai dampak yang perlu dikaji secara mendalam dengan menggunakan pendekatan geografi. Dengan solusi yang tepat dan berbasis geografi, diharapkan permasalahan di Jakarta dapat diatasi dan kota ini dapat menjadi kota yang lebih layak huni dan berkelanjutan.

Fenomena kenaikan jumlah penduduk di Jakarta dapat dianalisis melalui pendekatan geografi perkotaan. Pertama, melalui konsep urbanisasi, yang menjelaskan perpindahan penduduk dari pedesaan ke perkotaan. Hal ini menyebabkan tekanan pada infrastruktur kota, termasuk permukiman kumuh akibat pertumbuhan tidak terkendali.

Kedua, melalui analisis pola penggunaan lahan, di mana lahan yang semula subur beralih fungsi menjadi perkantoran atau hunian, meningkatkan polusi udara dan kemacetan lalu lintas karena kepadatan populasi. Ini menyoroti pentingnya perencanaan perkotaan yang berkelanjutan untuk mengatasi dampak negatif dari pertumbuhan penduduk yang cepat.


Komentar

Postingan Populer